Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

3 Jenis Pola Asuh Orang Tua

Desakertajaya – Setiap orangtua memiliki pola asuh atau ciri khas mereka dalam mendidik anak-anaknya, banyak orangtua yang salah kaprah dalam mendidik terkhusus dizaman milenial, bahkan masih banyak dikala orangtua dizaman sekarang yang melakukan pola asuh seperti mereka didik oleh orangtuanya terdahulu. Sedangkan ada sebuah hadits yang mengatakan “Didiklah anak-anakmu sesuai dengan perkembangan zamannya”. Karena hal tersebut dialami oleh anaknya zaman sekarang.

Pola menurut KBBI (Kamus Besar Basaha Indonesia) adalah gambar yang dipakai untuk contoh, model,system atau cara kerja sedangkan asuh adalah menjaga, mendidik, membimbing, melatih, membantu, dan lain sebagainya.  Jadi pola asuh adalah suatu system atau model yang digunakan dalam membimbinng, melatih dan mendidik anak-anak.

Dalam penerapan pola asuh yang akan diaplikasikan kepada anak tentu orangtua harus  memiliki metode yang tepat agar sesuai dengan apa yang di inginkan orangtua.  Ketika metode atau cara mendidik dalam penerapan pola asuh salah maka akan sangat fatal dan itu akan terasa dikemudian hari setelah mereka beranjak dewasa. Untuk penerapan pola asuh tentu tidak ada sekolahnya oleh sebab itu orangtua perlu upgrade Ilmu terus menerus sepanjang hidup.

Pola asuh merupakan hal yang sangat penting dalam mendidik anak karena hal tersebut sangat berpengaruh terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak dikemudian hari sehingga berpengaruh terhadap intensitas dan kualitas kemampuan orangtua dalam mengasuh anak.

Ada beberapa jenis pola asuh yang bisa di terapkan dalam mendidik anak-anak zaman sekarang.

Sebagai mana menurut Horlock dalam bukunya mengatakan (1999) ada tiga jenis pola asuh, diantaranya: pola asuh otoriter, pola asuh demokrtais, dan primitive.

1. Pola Asuh Otoriter

Pola asuh otoriter merupakan pola asuh yang mendasarkan pada aturan yang berlaku dan memaksaakan anak untuk bersikap dan bertingkahlaku sesuai dengan keinginan orangtua.

Pada pola asuh ini orangtua memegang penuh kendali dalam mengambil sebuah keputusan dan anak tidak di berikan ruang sama sekali dalam mengambilan sebuah pilihan-pilihan. Pada pola asuh ini akan membentuk sebuah kepribadian anak menjadi anak yang patuh terhadap pilihan orangtua, akan mudah stress, kepribadian yang introvert, tergangunya kemampuan inter-personal anak, takut mengambil sebuah keputusan karena awalnya tidak diberikan kebebasan dalam bertindak dan kepercayaan sehingga seorang anak ini mengakibatkan tidak percaya diri terhadap kemampuan yang di milikinya.

2. Pola Asuh Demoktratis

Pola asuh demokratis adalah pola asuh yang ditandai sikap orangtua yang selalu menerima, meresponsive dan semangat memperhatikan kebutuhan anak dengan disertai pembatasan yang control karena orangtua mengangap bahwa pada pola asuh ini anak diberikan hak dan kewajiban yang sederajat.

Dalam pola asuh ini merupakan pola asuh yang berada  paling tengah jajarannya dari pola asuh yang lain. Melalui penerapan model pola asuh ini memberikan begitu banyak manfaat bagi anak dengan infect anak akan mudah untuk terbuka kepada orangtua, menjadikan orangtuanya teman curhatnya dan mudah untuk mengutarakan pendapatnya tanpa segan, serta dapat mengambil keputusan secara sendiri dengan menanyakan saran terlebih dahulu kepada orangtua benefit dan kekurangannya setelah mengambil keputusan itu dan siap dalam menghadapi segala konsekuensi yang terjadi setelah keputusan itu diambil.


Namun dalam penerapan pola asuh ini orangtua masih tetap memberikan pengawasan kepada anaknya, orangtua tetap memberikan sebuah arahan kepada anak sebelum mereka mengambil sebuah keputusan. Disamping itu orangtua tetap memberikan rewards kepada anak dengan memberikan pujian ataupun hadiah ketika anak meraih suatu prestasi. Komunikasi antara kedua orangtua dan anak tetap terjalin baik sehingga anak menjadi jujur, dan tetap patuh. Disamping itu juga kepribadian anak akan terasa seimbang dan begitu sangat mandiri.

3. Pola Asuh Primitive

Pola asuh primitive merupakan pola asuh yang memberikan sebuah kebebasan penuh kepada anak-anaknya untuk membuat sebuah keputusan sendiri sesuai dengan kemampuan dan keinginanya, ini mengarah sikap kepada acuh dan tak acuh terhadap anak.

Pada pola asuh ini memberikan anak untuk bebas sekali dalam bertindak dan anak dizinkan penuh untuk dirinya sendiri, anak berprilaku sesuai dengan keinginannya tanpa ada control sedikitpun dari orangtua. Dalam Pola asuh ini juga mengakibatkan kurangnya bimbingan dari orangtua sehingga apakah keputusan itu baik atau tidak jika dijalankan.

Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam pengaplikasian pola asuh yang diberikan orangtua kepada anak di zaman sekarang, orangtua perlu harus tau ketiga jenis pola asuh dalam mendidik anak. Dan untuk pengaplikasiaanya tidak hanya konsen dalam satu jenis pola asuh saja, bisa di gunakan semua tergantung dengan keadaan atau situasi kondisi di lapangan.

Sumber refrensi:

Hurlock, EB. 1999. “Perkembangan Anak”, .Jilid 1, Edisi Keenam. Alih bahasa: dr. Med.
Meitasari Tjandrasa. Jakarta : Erlangga

Posting Komentar untuk "3 Jenis Pola Asuh Orang Tua"