Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Mengenal Jenis Tantrum Pada Anak Usia Dini

Desa Kertajaya – Tantrum merupakan ledakan emosi yang terjadi pada anak usia dini. Tantrum merupakan sebuah kondisi dimana seorang anak pelampiasan emosinya dengan cara yang tidak baik seperti mengamuk, menangis dengan suara kencang sehingga menggangu ketentaram orang sekitar, berguling-guling di lantai, melemparkan barang-barang yang ada disekitarnya atau bahkan yang paling parah adalah melukai dirinya sendiri.

Dengan tujuan mereka ingin di perhatikan oleh orangtua. Tantrum merupakan kondisi yang sangat wajar untuk anak usia pra sekolah (15 bulan sampai 6 tahun) karena  hal tersebut merupakan sebagai suatu bentuk reaksi  yang normal untuk tumbuh kembang seorang anak, karena pada dasarnya anak usia pra sekolah belum bisa melampiaskan emosi mereka dengan cara berkomunikasi dengan orang dewasa atau orangtua.

Sumber: Pexels

Ketika tantrum terjadi baik di rumah atau di khalayak umum perlu  orangtua bersikap dengan tepat dan tenang dalam menghadapi anak tantrum, mendiagnosis jenis tantrum apa yang sedang terjadi pada anak, bantu anak menyampaikan emosinya dengan cara mengungkapkan bahasa secara sederhana, beri jalan alternative jika hal yang diinginkan dapat membahayakan kondisi anak baik dilihat dari segi kesehatan atau keselamatan anak, serta jangan lupa memberikan pelukan ataupun rewards kepada anak ketika anak mampu mengungkapkan keinginannya dengan berbahasa tanpa melewati tantrum terlebih dahulu. Dan yang paling penting adalah orangtua memberikan ruang waktu mereka melampiasakan emosinya dengan memberi waktu selama 15 menit tanpa ditanya terlebih dahulu lalu setelah itu orangtua boleh menanyakan keadaanya dan keinginnanya seperti apa.

Apakah prilaku tersebut akan hilang dengan bertambah usianya? Sesuai dengan penelitian yang pernah dilakukan Waston, waston & Gebhardt (2010) mengatakan bahwa kebiasan tersebut akan hilang sesuai dengan kemampuan bahasa anak, karena ketika mereka telah beranjak dewasa mereka telah mampu mengungkapkan bahasa ditambah dengan bertambahnya  pembendaharaan kata dengan jelas untuk melakukan penolakan ataupun perminataan kepada orangtua. Namun tidak dapat dipungkiri ada beberapa anak yang masih tantrum sampai usia Sekolah Dasar karena mereka berpendapat bahwa prilaku tersebut sebagai jalan alternative dan efisien dalam meminta atau memaksa orangtua dalam memenuhi segala permintaannya.

Walaupun hal tersebut dapat menguji kesabaran orangtua, patut orangtua ketahui jenis-jenis tantrum yang terjadi pada anak usia pra sekolah. Ada beberapa jenis tantrum diantaranya:

1. Tantrum Manipulatif

Adalah suatu keadaan tantrum yang dilakukan anak jika keinginan mereka tidak pernuhi dengan baik oleh orangtua. Jenis tantrum ini merupakan hal yang dibuat-buat oleh anak-anak untuk membuat orang lain atau orangtua memenuhi segala keinginannya. Perlu di ketahui jenis tantrum ini tidak terjadi pada semua anak prasekolah tetapi pada jenis anak-anak tertentu sebagai sebuah aktibat adanya penolakan.

Jika sedang terjadi pada tantrum ini orangtua perlu bisa menenangkan hati anak, membawa anak ketempat yang lebih tenang, pantau dan awasi keadaan anak serta bebaskan dia untuk melakukan apa yang dia inginkan untuk meluapkan segala emosinya. Jika anak sudah tenang berikan sebuah penjelasan kepada anak kenapa orangtua melarang anak untuk melakukan itu tentunya dengan bahasa yang mudah dimengeti oleh anak. Jika masih berlanjut ke-tantruman anak tersebut maka orangtua perlu mengabaikan anak dengan kurun waktu 20 meniit atau ajak anak melakukan sebuah kegiatan yang sama-sama menyenangkan.

2. Tantrum Frustasi

Pada tantrum frustasi terjadi disebabkan karena anak belum bisa mengekpresikan dirinya dengan baik. Biasanya terjadi pada anak usia 18 bulan yang rentan sekali mengalami tantrum frustasi, karena sebuah kondisi yang mereka merasa kesulitan dalam mengatakan dan mengekspresikan apa yang di rasakannya. Namun ada beberapa factor yang mempengaruhi tantrum frustasi adalah rasa kelaparan, kelelahan, ataupun gagal dalam mencapai sesuatu keinginann.

Maka dapat disimpulkan bahwa tantrum merupakaan sebuah kondisi frustasi yang terjadi pada anak, yang mengharapkan sebuah perhatian dari orangtua atau memaksa  untuk memperoleh suatu barang tertntu. Jika kondisi tantrum sedang terjadi perlu orangtua ketahui hal tersebut wajar dialami anak dan orangtua tidak perlu risau jika kondisi itu terjadi, kerena hal tersebut tidak akan bersifat permanen sampai usai dewasa. Karena hal tersebut sebagai bentuk ekspresi mereka dalam mengungkapkan keinginan dan ketidak nyamanan mereka terhadap suatu kondisi, seperti ada beberapa keinginan yang terhalangi sehingga  tidak sampai terrealisasikan oleh anak, dirampasnya permainan baik oleh orangtua ataupun oleh temannya, atau beberapa penyebab lainnya.

Tetapi hal yang berkonstribusi besar terhadap prilaku tantrum terjadi pada anak usia pra sekolah adalah  factor pengasuhan atau pola asuh orangtua yang terlalu memanjakan anak. Menurut berbagai literature yang pernah penulis baca memang factor pola asuh sangat berhubungan dengan terjadinya ke-tantruman  pada anak-anak, namun tidak bisa kita pukul sama rata bahwa factor tersebut sebagai awal penyebabnya karena ada beberapa kondisi yang menyangkut banyak hal yang bersifat kompleks.

Sumber refrensi :

Halodoc

Watson, T. Steuart. Tonya Watson, dan Sarah Gebhardt. (2010). Temper Tantrums: Guidelines for Parents and Teachers. Oxford: Miami University.

Posting Komentar untuk "Mengenal Jenis Tantrum Pada Anak Usia Dini"