Pengertian dan Perkembangan Anak Usia Dini

Sumber: Pexels

Anak adalah titipan, anugrah sekaligus amanah yang di berikan Allah Swt kepada sebuah keluarga. Dengan kehadiran anak di tengah keluarga menjadi sebagai pelengkap, penghangat, peneduh dan penghibur dikala hiruk priuknya kehidupan sekaligus invetsasi dunia dan akhirat bagi orangtuanya. Sebagai orangtua wajib hukumnya memahami pengertian serta perkembangan anak usia dini, dengan begitu sang anak dapat memiliki pribadi yang baik.

Menurut Psikolog bahwa anak adalah periode perkembangan yang merentang dari masa bayi hingga usia lima atau enam tahun. Sedangkan jika mengacu pada undang-undang no 3 Tahun 1997 yang tercantum pada pasal 1 ayat 2 yang berbunyi: Anak adalah yang berada rentan usia 0-6 tahun. Dari berbagai pengertian diatas bahwa anak usia dini adalah anak yang berada rentan usia 0-6 tahun yang sedang dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, baik fisik maupun mental.

Sebagaimana teori lama merujuk pada pendapat yang di tulis oleh (Hartati: 2007: 10) yang mengatakan bahwa anak merupakan anak usia mini dan masih polos yang belum bisa apa-apa atau dengan kata lain belum mampu berfikir.

Sedangkan dalam sebuah hadits yang mengatakan bahwa anak itu suci bagaikan kain putih dan bersih yang belum ternodai apapun, yang di dawamkan oleh Abu Hurairah Radhiallahu ‘Anhu, bahwa Rasululah Shallallahu ‘Alaihi wa Sallam bersabda:

Yang artinya : “Setiap bayi dilahirkan dalam keadaan fitrah (Islam) orangtuanyalah yang menjadikan dia yahudi, nasroni dan majusi”

Ketika anak lahir kedunia ini benar-benar dalam keadaan fitrah (Allah) yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Maka tidak ada perubahan sedikitpun terkait fitrahnya. Kecuali bapak dan ibunyalah yang dapat merubah kefitrahan tersebut.

Anak ketika di kandungan oleh seorang ibu, mereka sudah membawa sejuta potensi yang dibawa sejak lahir maka dengan potensi tersebut kita sebagai orang tua harus mampu mengembangkan dan merangsang segala aspek potensi yang di bawa oleh anak dengan menciptakan sebuah lingkungan yang kondusif, apektif, psikomotorik dan menyenangkan.

Pada masa periode gemilang ini atau masa Golden age (masa keemasan) merupakan suatu masa yang fundamental bagi perkembangan kehidupan manusia dari mulai awal dia hidup sebagai manusia sampai akhir periode sebuah kehidupan manusia. Pada masa ini pula hampir seluruh potensi anak mengalami masa peka untuk mereka tumbuh dan berkembang secara cepat dan hebat. Pada masa ini pun begitu banyak neuron aktif berkisar hidup sekitar 80 persen dari perkembangn otak orang dewasa, sehingga pada masa periode ini merupakan masa yang sangat tidak boleh di lewatkan dan tidak akan pernah terulang kembali semasa hidupnya.

Karena hal tersebut akan  sangat berpengaruh terhadap pengetahun anak dan karakter anak dikehidupan selanjutnya. Apabila anak diberikan suatu stimulasi secara intensif yang diberikan lingkungannya, maka anak akan mampu menjalani peran sekaligus menjalankan tugas perkembannganya berjalan dengan baik.

Pada masa ini pun anak diibaratkan seperti spon yang gampang menyerap terhadap sesuatu yang terjadi pada lingkungan sekitarnya. Karena anak memiliki rasa ingin tahu yang begitu besar terhadap sesuatu sehingga dia belum mengerti apakah hal itu baik atau buruk.

Aspek Perkembangan Anak Usia Dini

Pada masa ini pula ada 6 aspek perkembangan anak usia dini yang perlu di asah oleh orangtua atau lingkungan keluarga yaitu diantaranya adalah perkembangan nilai agama dan moral, perkembangan fisik motoric, perkembangan kognitif, perkembangan social emosional, perkembangan bahasa dan perkembangan seni. Hal tersebut sebagai acuan sekaligus sebagai tombak persiapan mereka dalam memasuki pendidikan kejenjang berikutnya.

Berdasarkan uraian diatas bahwa anak usia dini merupakan sebuah masa yang sangat penting bagi perkembangan manusia, dengan tujuan untuk mengasah segala potensi yang dimiliki anak. sehingga penting sekali untuk mendapatkan stimulus dari lingkungan secara maksimal dan optimal. Serta ada enam aspek yang perlu di kembangkan dalam lingkung anak usia dini, untuk kesiapan mereka memasuki pendidikan selanjutnya.

Berbagi :